Paket Budidaya Bandeng Organik
Paket Budidaya Bandeng Organik
Kode : P-BANDENG
Berat : 2300gram
Harga : Rp. 176.000
ISI PAKET :
1 BOTOL TON 250 gram
1 BOTOL VITERNA PLUS 500 cc
1 BOTOL POCNASA 500 cc
1 BOTOL HORMONIK 100 cc
PT NATURAL NUSANTARA (NASA) memberikan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi bandengan dengan prinsip baik dari segi kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
Sifat Biologi
Bandeng merupakan ikan herbivore. Herbivora yaitu kelompok hewan yang mengkonsumsi tumbuhan. Bandeng mampu mencapai berat rata-rata 0,6 kg ketika usia 5-6 bulan dengan pemeliharaan intensif.
Penyediaan Benih
Benih disediakan secara kontinyu dengan sistem pembenihan sendiri secara intensif agar menghasilkan benih dengan mutu yang baik. Sistem pembenihan dilakukan pada kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan, penetasan dan kolam pembesaran.
Pemilihan induk bandeng
Induk dengan kualitas unggul akan menghasilkan bandeng yang berkualitas unggu pula. Berikut ciri-ciri bandeng yang baik untuk indukan :
- Bandeng berukuran sedang atau normal, perbandingan panjang dan berat ideal
- Kepala berukuran kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya yang paling cepat
- Susunan sisik teratur, mengkilat, licin, dan tidak ada luka
- Gerakan ikan lincah dan normal
- Umur antara 4-5 tahun.
Merangsang pemijahan
Kemalangan gonad bandeng dapat dipercepat dengan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) yang dapat dibeli di toko peternakan atau toko ikan.
Pemijahan adalah kegiatan menjadikan induk jantan dan betina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya menjadi satu agar terjadi pembuahan. Setelah kedua indukan ditaruh dalam satu air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan bandeng terjadi di luar tubuh. Kegiatan ini dilakukan pada kolam khusus pemijahan.
Telur yang mengapung di kolam pemijahan akan menetas setelah 24-26 jam dari awal pemijahan. Telur yang sudah menetas kemudian akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan sampai umur 2 hari.
Merawat benih
Setelah umur 9 hari larva lalu dipindahkan ke kolam pemeliharaan nener. Pada kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Percepatan pertumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah dengan menggunakan pupuk TON yang mengandung berbagai macam unsur mineral penting untuk pertumbuhan plankton, yaitu N, P, K, Mg, S, Ca, CI dan lain-lain. Pupuk TON juga dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mampu memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar kolam dengan dosis 5 botol TON per ha atau 25 gr (2 sdm) per 100 m2 pada setiap waktu pemasukan air ke kolam. Waktu peneneran adalah 8 minggu. Saat proses peneneran pakan yang diberikan berupa tepung dengan kandungan protein 30%. Campurkan pakan dengan VITERNA Plus dan POC NASA untuk menambah nutrisi pada pakan. VITERNA Plus dan POC NASA mengandung unsur mineral yang penting yaitu N, P, K, Mg, Ca, Fe, S, Vitamin, Protein dan Lemak yang bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.
Pembesaran Bandeng
Persiapan Lahan
Tahap ini dilakukan sebelum waktu pemasukan air, persiapan lahan meliputi :
- Pencangkulan dan pembalikan tanah. Tujuannya agar senyawa dan gas beracun dari sisa budidaya sebelumnya dapat hilang dan bibit penyakit akan mati karena terkena sinar matahari.
- Ikan dapat hidup pada pH tanah yang stabil yaitu pada pH 7 – 8, untuk mendapatkan tingkat keasaman tersebut perlu dilakukan pengapuran. Pengapuran dilakukan dengan kapur tohor, dolomit, atau zeolit dengan dosis 1 ton per ha atau 10 kg per 100 m2.
- Pemupukan dilakukan untuk memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh plankton sebagai pakan alami ikan, untuk memperbaiki struktur tanah, dan menghambat peresapan air pada tanah yang tidak kedap air. Untuk pemupukan tanah dasar kolam, penggunaan TON sangat dianjurkan, karena TON mengandung berbagai asam organik dan mineral-mineral penting untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan plankton. TON digunakan dengan dosis 5 botol per ha atau 25 gram per 100 m2.
- Pengelolaan air. Setelah pemupukan TON, air kemudian dimasukkan hingga tinggi 10-20 cm. Air dibiarkan selama beberapa hari untuk menumbuhkan bibit plankton. Setelah itu air dimasukkan lagi hingga tinggi 80 cm atau sesuaikan dengan kedalaman kolam budidaya.
Pemindahan Nener
Setelah plankton tumbuh (ditandai dengan air kolam berubah menjadi warna hijau), nener di kolam peneneran dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati.
Pemberian Pakan
Makanan yang digemari oleh bandeng adalah ganggang, lumut, dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan ikan diperlukan pakan tambahan buatan pabrik dengan standar nutrisi yang dibutuhkan ikan, yaitu mengandung minimal kadar 25-28%. Waktu pemberian pakan yaitu 3-5 kali sehari.
Penambahan VITERNA Plus dan POC NASA pada pakan buatan dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh bandeng. Dosis pencampuran VITERNA Plus dan POC NASA dengan pakan buatan adalah 2-5 cc per kg pakan dengan cara :
- Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng
- Pakan dibasahi air, agar VITERNA Plus dan POC NASA tercampur rata
- Campurkan VITERNA Plus dan POC NASA sesuai dengan jumlah pakan yang diberikan dengan dosis 2-5 cc per kg pakan
- Pakan siap untuk diberikan
Pengendalian Hama dan Penyakit Bandeng
Penyakit yang sering menyerang bandeng adalah :
- Pembusukan sirip, ini disebabkan oleh bakteri. Gejala yang terlihat adalah sirip membusuk dari bagian tepi.
- Vibriosis, gejala yang dapat terlihat adalah pembusukan sirip, nafsu makan turun, bagian perut bengkak oleh cairan.
- Penyakit oleh protozoa (jamur), gejala yang dapat terlihat adalah mata buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir dan nafsu makan hilang.
- Penyakit oleh cacing renik, penyakit ini menyerang bagian insang sehingga ikan menjadi berwarna pucat dan berlendir.
Penyakit dari bakteri, parasit maupun jamur disebabkan karena lingkungan yang buruk. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh pencemaran lingkungan dari air sungai. Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan dapat menggunakan TON (Tambak Organik Nusantara) dengan dosis 5 botol per ha atau 2 sdm per 100 m2. Pupuk TON dapat menetralkan berbagai gas berbahaya akibat dari pembusukan kotoran dalam kolam. Kandungan mineral dalam pupuk TON akan menyuburkan pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan.